BERAGAMA DALAM MAHASISWA, PENTING ATAU TIDAK ? JAWABAN HANYA ANDA YANG TAHU !
BERAGAMA DI KALANGANAN MAHASISWA
Agama adalah suatu hal keyakinan yang
mutlak telah di miliki manusia sejak di dalam kandungan, manusia di
warisi agama turun temurun dalam kehidupan manusia. Agama sering di sebut
dengan keyakinan religi manusia terhadap Tuhannya. Karena itu manusia
yang mengabdi pada tuhannya yang terkumpul dalam kitab suci untuk mengetahui
kaidaah kaidah yang wajib untuk di taati dalam beragama. keyakinan
batiniah seseorang tentang adanya “Yang Ilahi” dan tentang adanya hubungan
vital antara “Yang Transenden” itu dengan dunia beserta seluruh isinya.
Keyakinan itu mungkin terkait dengan aliran kepercayaan atau agama tertentu,
namun mungkin juga tidak berhubungan sama sekali dengan aliran kepercayaan atau
agama manapun. Religiusitas merupakan inti batiniah yang paling dalam dari
setiap orang yang “ber-iman”. Orang yang secara batiniah religius belum tentu
secara lahiriah beragama. Sebaliknya, orang yang secara lahiriah beragama belum
tentu secara batiniah religius,meskipun sebenarnya setiap orang yang secara lahiriah beragama diharapkan lakukan. Setiap manusia yang di cipatakkan ke bumi pasti memiliki agama dan keyakinan agar setiap kehidupan mendapatkan ketenaggan. Memohon petunjuk selama hidup di dunia.
Agama lahir karena adaanya kehidupan nyata dan kematiaan nyata, jika agama tidak ada di dalam kehidupan dunia mungkin dunia sudah tidak ada kehidupan.
Di dalam kalangan mahasiswa beragama sudahlah hal yang di anggap menjadi perbicangan umum. Apakah mereka beragama ? Apakah mereka meyakini adanya agama ? Bagaimanakah mereka beragama? dan apakah agama yang mereka yakini ?. Begitulah sebagian pertannyan yang sering terdengar di telinga masyarakat, walalaupun saya yakini mereka memiliki agama yang mereka yakini sejak usia dini. Bingbingan dan pelajaran agama sudah menjadi kewajiban yang harus di tanamkan menuju dewasa agar pemeluk suatu agama dapat meyakini kebenaran yang mutlak dan larangannya yang mutlak agar tidak melanggar ketentuan ketentuan agama. Sering terdengar berita tentang masalah agama baru, mengakui utusan tuhan baru, berkorban atas nama agama demi pembenaran yang merugikan agamanya sendiri di dalamnya saudara-saudara antar agama menjadi korban. Penghinnan terhadap agama lain yang bertujuan bahwa agama yang mereka yakini paling benar.Entah bertujuan apa yang mereka ciptakan dan yakini demi kebenaran sehinnga masih banyak perang antar agama.
Di dalam kalangan mahasiswa sudah membudaya orasi orasi membanding bandingkan argument, beradu argument bahkan, yang sering terjadi adalah menetang apa yang mereka yakini telah merusak.
Bahwa setiap manusia di dunia memiliki catatan kebaikan dan keburukan atas keyakinan.
AGAMA SANGAT PENTING BAGI MAHASISWA
Agama sangat penting bagi mahasiswa yang memiliki tanggung jawab dan beriman kepada agama dan tuhan yang di yakninya agar tidak terpengaruh oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab melainkan dari itu agama adalah bekal untuk memhon kepada tuhan agar menempuh pendidikan di ridhoi oleh Nya sebagai rasa syukur. Karena agama adalah keyakinan yang wajib di yakini dan di percaya sebagai bekal kehidupan dan pertanggung jawaban perlakuan baik dan buruk. Ketika mahasiswa hilang ke imanan maka di pastikan rasa beragama itu hilang dengan sendirinya dan ketika ke imanan tumbuh lagi maka di pastikan agama hadir di dalam keyakinan hati mahasiswa tersebut. Agama adalah keyakinan individu tidak ada yang berhak mengklaim dan memaksa seseorang mahasiswa beragama penuh keyakinan mengajakn berpindah keyakinan “rasa kepercayaan terhadap agamanya yang berbeda” selama keyakinan tersebutr tidak melanggar ketentuan agamannya.
Sering terjadi di kalangan remaja dan mahasiwa yang terpengaruhi oleh oknum-oknum mengatas nama kan agama demi pembenaran, mempengaruhi lewat pesan pesan dan teori teori yang sebenranya tidak untuk di lakukan dalam beragama dan bernegara. Sebagai contoh oknum-oknum organisasi yang mempengaruhi remaja dan mahasiswa untuk membeci umat agama lain, membeci sesama pemeluk yang berbeda ideologi paham.
Maka ketika mahasiswa mendapatkan ajakan organisai mengatas namakan agama yang salah, mahasiswa yang tidak beragama kuat akan berpikir bahwa suatu oknum-oknum organisasi tersebut benar karena kurangnya rasa beragama dan keimannan yang kuat terjerumuslah ke lubang yang salah. Cuci otak adalah salah satu metode mendoktrin terhadap remaja dan mahasiswa dan liberalisme agama adalah hal yang masih di pertentangkan oleh pemeluk agama di luar liberalisme. Peristiwa yang sangat hangat-hangat di kalangan tentang adanya pembelaan penodaan agama mengajak terhadap pemerintah mendesak, mendemo, memperjuangakan kebenaran dengan cara yang salah bukan denagn cara kemanusian dan cara mahasiwa yang berlogika, berakal, dab beragama.
Rasa kemanusian mahasiswa beragama adalah nilai keindahan antar mahasiswa beragama yang berbeda, salaing mendamaikan, saling menghargai di jalan kebenaran tanpa kebencian yang di tentang oleh agama manapun “Bahwa kebencian adalah jalan manusia yang tidak beragama di dunia.”
Tapi mengapa masih banyak para mahasiswa dan organisasi beragama manapun mengatas namakan agama kebenaranpun paling benar rasa musyawarah kemanusiaan hilang apakah yang di maksud mereka yang menodai agamanya sendiri.
Mahasiswa di wajibkan beragama sebagai manusia yang telah beragama sejak dini, jangan melupakan hidup yang telah lahir dari ke beranekaragaman agama. Penagruh agama sangat kuat dalam bidang apapun karena setiap ilmu di ciptakan bersumber dari pencipta langit dan bumi, penguasa siang dan malam.
PENUTUP
Mahasiswa harus memiliki sikap kritis, optimis, dan tanggung jawab terhadap peristiwa yang rawan terhadap status sebagai mahasiswa, sebaiknya juga ada dalam diri para mahasiswa sebagai rasa tanggung jawab apa yang telah di perbuat , sehingga akan menjadi orang-orang terpelajar di dalam masyarakat masa depan. Karena itu, mahasiswa perlu menanamkan rasa beragama dan keimanan yang kuat agar terhindar dari pendustaan, penghinaan antar agama sebab ajak dari oknum yang mengajarkan kebencian antar beragama.
Perdamaian dan kebenaran yang mutlak tidak memuat sesama menjadi saling membeci adalah hal yang terbaik.
“ Tidak penting apa agama atau sukumu.
Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik
untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu’
-Gus Dur-
Penulis
M TAUFIK IQBAL
Post a Comment for "BERAGAMA DALAM MAHASISWA, PENTING ATAU TIDAK ? JAWABAN HANYA ANDA YANG TAHU !"